Selasa, 08 September 2015

Bulog Diminta Persingkat Penyimpanan Raskin

Senin, 7 September 2015

TAPOS, SERANG – Guna menjaga kualitas beras terutama beras miskin (raskin), Anggota DPRD Kota Serang meminta kepada Bulog untuk mempersingkat masa sirkulasi penyimpanan beras.

Hal tersebut menyusul adanya keluhan dari warga Lingkungan Susukan, Kelurahan Penancangan, Kecamatan Cipocok Jaya, yang mendapatkan raskin dengan kualitas tak layak. Alasannya, raskin yang mereka terima berwarna kekuningan, berbau apek dan bercampur batu, gabah serta kutu.

Ketua Komisi II DPRD Kota Serang Furtasan Ali Yusuf mengatakan, permasalahan raskin yang berkualitas buruk sudah sering ditemui, namun selama ini Bulog selalu berdalih bahwa beras itu bisa ditukar kembali. Meski begitu, ia menilai seharusnya Bulog dapat meminimalisasi hal itu dengan mempersingkat masa penyimpanan beras.

“Kualitas yang buruk ini kan karena kelamaan di gudang, biasanya beras di Bulog itu disimpan 6-7 bulan. Belum lagi dengan kondisi gudang yang lembab, sehingga beras cepat membusuk. Jangankan disana, jika beras disimpan di rumah saja dalam jangka waktu satu bulan sudah berubah warna,” ujarnya, Minggu (6/9).

Oleh karena itu, idealnya raskin tersebut disimpan di dalam gudang Bulog selama tiga bulan, untuk kemudian diganti dengan yang baru. Jadi jika beras yang sudah melebihi waktu itu belum terdistribusikan kepada masyarakat, maka bisa dijual sebagai pakan ternak.

“Memang beras dari Bulog kan tergantung panen petani setempat, jadi harus diperbanyak petaninya agar suplai beras ke Bulog dapat terus terpenuhi. Sehingga nanti dapat diambil secara bertahap,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan Publik Bulog Sub Divre Serang Herullah tidak memungkiri jika ada kemungkinan beras yang diterima warga memiliki kualitas buruk. Alasannya, Bulog tidak dapat memeriksa satu persatu beras yang masuk ke gudang, karena pemasukan beras yang diterima Bulog terlalu banyak.

“Saat ini masih ada sekitar 2.500 ton raskin yang belum terdistribusikan ke sejumlah daerah di Kabupaten Serang dan Kota Serang sejak Februari lalu. Di Kota Serang itu penyerapannya lambat, sehingga hal itu diduga yang mempengaruhi kualitas beras menurun. Padahal prosedur penyaluran beras sudah melalui mekanisme yang benar, dan itu pun beras baru karena pengadaan Maret lalu,” katanya.

Meski begitu, menurut dia raskin yang dikeluhkan warga tersebut dapat dikembalikan ke Bulog melalui pihak kelurahan. Padahal, perawatan terhadap beras di gudang selalu dilakukan secara rutin tiap bulan, selain penyemprotan hama serta pemberantasan menggunakan gas.

“Seharusnya pihak kelurahan lebih selektif untuk membantu Bulog dalam menyortir beras ketika dilakukan serah terima. Namun mungkin, karena mereka percaya terhadap Bulog maka kelurahan memilih untuk langsung mendistribusikan ke warga,” tuturnya.(zan/yul)

http://tangselpos.co.id/bulog-diminta-persingkat-penyimpanan-raskin/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar